Program Jahat Kian Agresif

Jakarta
- Seiring perkembangan teknologi, geliat malware (program jahat) tak
menampakkan tanda-tanda menghilang dari dunia cyber. Sebaliknya, bahkan
cenderung semakin agresif.
Menurut Symantec Intelligence Report, di dunia maya terjadi peningkatan
signifikan dari aktivitas yang terkait dengan sesuatu yang digambarkan
sebagai malware polimorfik generik yang agresif dan berubah bentuk
dengan cepat.
Dimana satu dari 280,9 email diidentifikasi berbahaya pada bulan Juli
2011. Peningkatan ini lebih dari dua kali lipat dari angka pada enam
bulan lalu.
Menurut Symantec --selaku pembuat laporan keamanan ini -- fenomena ini
mengindikasikan bahwa adanya strategi yang lebih agresif yang dilakukan
oleh para penjahat cyber.
"Jumlah varian atau jenis malware berbeda yang terlibat dalam setiap
serangan telah meningkat secara dramatis, sebesar 25 kali lipat, jika
dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya," kata Paul Wood, Senior
Intelligence Analyst Symantec Cloud.
"Ini merupakan penyebaran yang sangat mengganggu dalam waktu yang sangat
singkat, sehingga meningkatkan profil risiko dari banyak
organisasi/perusahaan karena malware jenis baru ini jauh lebih sulit
dideteksi menggunakan pertahanan keamanan tradisional," imbuh Paul,
dalam keterangannya, Selasa (16/8/2011).
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa malware seringkali tersimpan di
file yang dapat dieksekusi yang ada di dalam file arsip zip yang
dilampirkan dan kerap menyamar sebagai file PDF atau office document.
"Pendekatan yang agresif dalam penyebaran malware polimorfik generik
dalam skala tersebut layak membuat banyak perusahaan khawatir, terutama
mereka yang hanya mengandalkan perangkat keamanan yang lebih tradisional
karena jenis malware ini didesain untuk lolos dari tangkapan perangkat
keamanan tradisional," tukas Paul.
Salah satu contoh teknik ini, lanjutnya, melibatkan pengubahan kode
startup dalam hampir semua versi malware, secara halus mengubah struktur
kode dan membuat emulator dalam banyak produk antivirus semakin sulit
untuk mengidentifikasi kode tersebut sebagai kode jahat.
Analisa lebih jauh juga mengungkapkan bahwa serangan-serangan phishing
telah mencari media yang berbeda untuk mengeksploitasi pengguna ponsel
yang rentan.
"Dua area kunci dimana saya bisa melihat tren ini adalah soal
peningkatan phishing terhadap halaman protocol aplikasi nirkabel (WAP)
yang merupakan halaman web yang didesain untuk perangkat bergerak
berukuran kecil seperti ponsel. Serta penggunaan nama domain yang sudah
dikuasai dan telah didaftarkan untuk perangkat bergerak, seperti,
menggunakan nama domain tingkat tertinggi .mobi," Paul menjelaskan.
Symantec sendiri telah mengidentifikasikan situs-situs phishing yang
menyerupai halaman-halaman web yang asli tersebut dan telah memonitor
tren ini.
Di bulan Juli, jaringan sosial dan brand layanan informasi seringkali
ditemukan di situs-situs phishing tersebut. Motif utama
serangan-serangan tersebut adalah pencurian identitas. Menargetkan para
pengguna ponsel hanya sebagian dari strategi baru untuk mencapai hasil
yang sama.